Fakta Penting Tentang Seks Ketika Hamil

Seks ketika hamil tidaklah dilarang, tapi terkadang beberapa wanita merasa ragu untuk melakukannya. Padahal jika dilakukan dengan cara yang tepat seks saat hamil akan aman-aman saja. Sebagian besar dari wanita justru ketika hamil merasa lebih bergairah untuk bercinta.

Berhubungan suami istri ketika hamil tentunya harus dilakukan dengan cara dan gaya yang tepat. Karena perut ibu hamil membesar sehingga hal ini membuat tidak nyaman bagi pasangan ketika melakukan seks. Tapi Anda tidak perlu khawatir karena ada tips agar Anda bisa menikmati seks hebat ketika hamil :

Orgasme lebih hebat ketika hamil
Ketika hamil para peneliti mengungkapkan bahwa wanita hamil bsa merasakan orgasme yang lebih hebat dan kuat jika dibandingkan ketika mereka tidak hamil. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya sensitivitas wanita pada ujung saraf dan organ genital., serta meningkatnya hormon oxytocin atau hormon cinta.

Jangan melakukan eksperimen terlalu berlebihan
Meskipun aman dilakukan sebaiknya anda tidak melakukan eksperimen secara berlebihan. Terutama jika berkaitan dengan posisi seks yang aneh-aneh. Para ahli tidak menyarankan ibu hamil untuk melakukan posisi yang ekstrim dan membahayakan kehamilan mereka

Posisi yang terlalu akrobatk dapat memicu cedera yang pada akhirnya dapat berimbas pada kehamilan. Oleh karena itu pilihlah seks yang lebih nyaman dan aman saja.

Seks saat hamil itu aman
Sebagian wanita takut ketika melakukan seks saat hamil. Mereka khawatir jika berimbas pada kehamilan seperti risiko keguguran dan lainnya. Padahal bercinta ketika hamil itu benar-benar aman, terutama jika Anda tidak memiliki masalah kehamilan.

Ibu hamil terlihat seksi
Ketika wanita hamil justru membuat suami menjadi lebih bergairah untuk bercina, hal ini tak mengherankan karena biasanya wanita hamil akan terlihat lebih seksi. Kehamilan tak hanya membuat kulit menjadi lebih bersinar tapi juga mengubah beberapa bagian tubuh seperti payudara. Bagian wanita yang sangat menarik bagi suami tersebut akan terlihat lebih kencang, berisi dan seksi.

Berdasarkan sebuah penelitian, pria secara alami paling tertarik pada wanita ketika mereka sedang sangat subur. Karena itu tak ada alasan untuk wanita mengeluh perutnya yang semakin buncit karena justur mereka akan terlihat lebih seksi.

Beberapa posisi untuk mendapatkan orgasme hebat
Posisi sangat penting di perhatikan, jika ingin mendapatkan seks yang nikmat saat hamil. Posisi missionary biasanya bisa dan aman untuk dilakukan selama trimester pertama. Tapi di trimester kedua sebaiknya jangan dilakukan. Untuk minggu ke 16-20 kehamilan jika melakukan posisi missionary maka dapat menyebabkan uterus menekan vena cava, yaitu pembuluh darah terbesar di dada dan perut yang mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Hal ini akan mengurangi aliran darah di jantung dan berbahaya bagi ibu hamil.

Jika mengalami orgasme hebat, Anda dapat melakukan posisi woman on top atau doggy style saat hamil. Selain itu Anda juga bisa melakukan posisi spooning karena hal ini lebih nyaman untuk ibu hamil dan pasangan.

sumber: http://doktersehat.com/fakta-penting-tentang-seks-ketika-hamil

Panduan Ibu Hamil Sebelum Naik Pesawat

Bagi anda yang merencanakan liburan ataupun kunjungan dinas dengan menggunakan pesawat, anda tidak perlu was was meskipun anda sedang mengandung.

Menurut Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG), seperti dilansir BBC, melakukan perjalanan udara tidak berbahaya pada kehamilan risiko rendah meskipun tetap ada kemungkinan efek sampingnya. Sebagai rekomendasi, pada perempuan dengan usia kehamilan lebih dari 28 minggu sebaiknya membawa catatan medik serta surat pemberitahuan dari dokter.

Kekhawatiran atas perubahan tekanan udara serta penurunan kelembapan di dalam pesawat, tidak perlu dirisaukan lagi. Karena kondisi tersebut tidak memiliki efek membahayakan terhadap kehamilan.

Disebutkan bahwa waktu teraman untuk melakukan penerbangan adalah di usia kehamilan sebelum 37 minggu. Namun kalau janin yang dikandung kembar, dianjurkan melakukan perjalanan dengan pesawat, sebelum usia kehamilan 32 minggu terkait dengan rekomendasi dari asosiasi transportasi udara internasional (IATA).

Meski demikian, dalam situasi tertentu, seperti perempuan yang memiliki peningkatan risiko untuk bersalin sebelum waktunya, mengalami anemia berat, penyakit sickle cell, mengalami perdarahan vagina sebelumnya atau mengalami kondisi jantung maupun paru yang serius, sebaiknya tidak naik pesawat terbang saat hamil.

Penyakit sickle cell atau sel sabit, disebutkan Sickle Cell Disease Association of America, merupakan gangguan darah yang diwariskan dan memengaruhi sel darah merah. Mereka dengan penyakit tersebut memiliki sel darah merah yang kebanyakan mengandung hemoglobin S, jenis hemoglobin abnormal. Kadangkala, sel darah merah ini berbentuk sabit dan mengalami kesulitan saat melewati pembuluh darah yang kecil.

Sebagai anjuran, Phillippa Marsden, ketua dari komite informasi pasien di RCOG, mengatakan agar perempuan hamil sebaiknya mempertimbangkan usia kehamilan, fasilitas yang tersedia di tempat tujuan, dan mempertimbangkan peningkatan risiko terhadap masalah medis ketika akan melakukan perjalanan udara.

Sangat penting untuk berkonsultasi terlebih dulu atas masalah kesehatan atau komplikasi kehamilan yang dapat terjadi dengan bidan maupun dokter Anda sebelum naik pesawat terbang, lanjutnya.

Sebagai tambahan, ketika tetap melanjutkan penerbangan, ibu hamil sebaiknya tetap cukup mengonsumsi air guna mencegah terjadinya dehidrasi serta menggunakan pakaian longgar dan sepatu nyaman.

Tidak lupa untuk berjalan di lorong pesawat secara berkala dan melakukan peregangan di kursi setap 30 menit. Hal ini guna mencegah terjadinya deep vein thrombosis (DVT), sumbatan darah yang dapat terbentuk di kaki ataupun panggul, yang risikonya meningkat pada perempuan hamil.

sumber: http://doktersehat.com/panduan-ibu-hamil-sebelum-naik-pesawat/

Jangan Takut Melahirkan Normal

Melahirkan normal merupakan sebuah keinginan dari semua ibu hamil. Sebab, dengan proses kelahiran yang alami akan menjadikan seorang anak lebih sehat. Tetapi terkadang banyak ibu atau calon ibu yang ketakutan melahirkan normal. Mungkin ini terjadi karena asumsi tentang rasa sakit yang luar biasa saat melahirkan normal yang terlalu berlebihan dipublikasikan selama ini. Jadi image rasa sakit yang luar biasa itu terlanjur melekat di pikiran para ibu atau calon ibu.

Tetapi sekarang para calon ibu tidak perlu khawatir apalagi ketakutan yang berlebihan karena ada yang namanya terapi hypnobirthing. Terapi ini akan membuat anda nyaman dan tidak merasa takut saat menjalani proses melahirkan normal secara alamiah.

Sesungguhnya para pakar Ginekologi yaitu Dr. Grantly Dic-Read sudah memperkenalkan cara persalinan tersebut melalui bukunya pada tahun 1994 yang berjudul Childbirth Without Fear. Kemudian terapi hypnobirthing ini dikembangkan lagi oleh seorang pendiri Hypnobirthing Institute yang bernama Marie F. Mongan.

Asal kata dari Hypnobirthing yaitu hypnotic dan birthing. Anda jangan takut dulu ya mendengar kata hipnotis ini bukan berarti saat melahirkan normal anda akan dihipnotis hingga tidak sadar dan tertidur lho tetapi hipnotis disini yaitu metode menanam sugesti yang positif ketika otak berada dalam keadaan rileks.

Di Indonesia metode terapi hypnobirthing ini dikembangkan oleh Lanny Kuswandi pada tahun 2003. Lanny Kuswandi menyatakan bahwa melahirkan merupakan suatu proses yang alamiah dan memang terasa sakit. Tetapi pada umumnya wanita merasakan sakit itu lebih parah dari yang sebenarnya.

Hal ini karena dipengaruhi oleh stress dan rasa panik yang berlebihan karena telah diracuni dengan pengetahuan bahwa melahirkan normal tersebut sangatlah sakit.

Hal ini menyebabkan munculnya konsep melahirkan normal yang takut-tegang-sakit (fear-tension-pain). Yang mana ketakutan akan menimbulkan ketegangan atau kepanikan sehingga otot akan menjadi kaku dan akan menimbulkan rasa sakit.

Maka dari itu, jika anda rileks, tidak takut, tidak cemas dan tidak panik saat melahirkan normal maka semuanya akan berjalan lancar, nyaman dan mudah.

Memang akan ada kontraksi ketika akan melahirkan. Dan rasanya memang sakit. Namun kontraksi ini sangat berguna dan membantu ibu untuk mengejan sehingga bayi dengan mudah menemukan jalan ke luarnya.

Tetapi jika anda tegang saat melahirkan normal maka bayi akan mengalami kesulitan keluar karena jalan untuk keluarnya bayi akan menjadi kaku dan tentunya akan sakit sekali.

Lanny Kuswandi yang sudah berpengalaman menjadi bidan menagatakan bahwa hal yang terbaik yang perlu dilakukan yaitu ikuti tekanan kepala bayi sambil anda mengejan sehingga proses persalinan pun akan menjadi nyaman dan lebih cepat. Energi akan lebih banyak terbuang jika anda kebanyakan teriak-teriak dan menjerit.

Di tempat pelatihannya yaitu di klinik ProV Cempaka, Jakarta Pusat, Lanny memberikan layanan persalinan yang mudah untuk dipelajari. Seperti misalkan latihan dari kepala sampai otot kaki yang dibuat rileks. Caranya yaitu dengan mengendurkannya. Selanjutnya perlahan-lahan atur napas anda.

Kemudian arahkan dan fokuskan kedua mata pada satu titik di langit-langit yang membuat mata anda menjadi terpejam sambil anda mendengarkan musik yang dapat membuat anda lebih rileks.

Ketika anda sudah rileks, maka saat itulah anda masukan program positif dengan cara mengucapkan dalam hati secara sadar dan perlahan saya dan juga janin saya akan tumbuh sehat. Ketika persalinan, saya akan menghadapinya dengan tenang. Lakukanlah latihan tersebut terus menerus hingga sampai waktunya melahirkan.

Latihan terapi tersebut akan mengajarkan anda lebih memahami dan melepaskan tentang fear-tension-pain syndrome yang membuat anda tidak nyaman dan kesakitan yang sangat luar biasa selama proses melahirkan normal.

Jika anda sudah menguasai Hypnobirthing dengan benar, maka anda akan memiliki keahlian secara visual dan lisan mengenai cara alamiah yang ideal buat melahirkan. Karena anda akan lebih mempercayai insting tubuh anda yang bekerja dalam keselarasan irama ketika melahirkan bayi anda ke dunia.

sumber: http://doktersehat.com/jangan-takut-melahirkan-normal/

Suka Nonton TV, Menyempitkan Pembuluh Darah Mata Pada Anak

Terlalu lama berada di depan layar TV sangat tidak dianjurkan, apalagi bagi anak-anak yang seharusnya aktif bermain. Tak hanya bisa memicu obesitas, hobi nonton TV membuat anak rentan mengalami penyempitan pembuluh darah pada mata.

Hal ini terungkap dalam penelitian terbaru yang dilakukan Dr Bamini Gopinath dari Sydney University. Dalam penelitian tersebut ia melibatkan 1.500 anak berusia 6-7 tahun yang rata-rata nonton TV 2 jam/hari dan hanya 36 menit beraktivitas di luar ruangan.

Hasil analisis menunjukkan, risiko penyempitan pembuluh darah pada mata dialami oleh anak-anak yang lebih banyak nonton TV dan hanya beraktivitas di luar selama kurang dari 30 menit. Anak-anak yang bermain di luar selama 1 jam atau lebih relatif aman dari risiko tersebut.

Dr Gopinath mengatakan, penyempitan pembuluh darah pada mata merupakan indikator sistem peredaran darah di seluruh tubuh. Risiko terburuk dari gangguan tersebut antara lain tekanan darah tinggi atau hipertensi, stroke dan serangan jantung di usia dini.

Kami menemukan bahwa perubahan pada pembuluh arteri yang letaknya di belakang mata mencerminkan kondisi kardiovaskular di bagian lain pada tubuh anak, ungkap Dr Gopinath dalam laporannya seperti dikutip dari Dailymail.

Pada orang dewasa, penyempitan pembuluh darah pada bagian tersebut diketahui merupakan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk stroke. Oleh karena itu pemeriksaan kardiovaskular wajib dilakukan harus segera dilakukan sebelum terlambat.

Sementara itu juru bicara asosiasi dokter mata di Amerika Serikat, Adrian Bell mengatakan penyempitan pembuluh darah di mata pada anak-anak juga memicu gangguan penglihatan saat berusia 20-an tahun. Orang-orang zaman dahulu matanya lebih sehat karena lebih jarang menonton TV.

sumber: http://doktersehat.com/suka-nonton-tv-menyempitkan-pembuluh-darah-mata-pada-anak/

Teriakan Orang Tua Berpengaruh Buruk Pada Mental Anak

Anak remaja yang sering mendengar teriakan atau ancaman dari orang tuanya mempunyai risiko yang besar untuk mengalami depresi dan berperilaku menyimpang, salah satunya adalah melanggar peraturan.

Berdasarkan riset terbarunya, Annete Mahoney, profesor psikologi di Ohio, mengatakan bahwa hal yang harus diperhatikan orang tua adalah masalah perilaku verbal.

Menurutnya, hal tersebut memang mudah untuk diabaikan, akan tetapi penelitiannya menunjukkan bahwa ketidakramahan verbal mempunyai dampak yang serius pada anak. Ini menjadi sebuah peringatan terutama bagi para orang tua yang kerap berteriak atau memukul anaknya.

Para peneliti mengatakan bahwa orang tua dapat terperangkap ke dalam lingkaran kekerasan. Menurut Mahoney, kekerasan verbal memiliki sebuah siklus alami. Anak-anak yang mempunyai masalah perilaku maupun penyakit mental akan sulit ditangani.

Remaja yang mendapatkan kekerasan fisik dari orang tua seperti dipukul, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami masalah perilaku dan penyakit mental.

Pemimpin penelitian tersebut, Michelle Leroy, mengatakan bahwa serangan verbal orang tua terhadap anak remajanya sama merusaknya dengan perlakuan kekerasan fisik yang parah, terutama dalam keluarga yang memiliki masalah terkait dengan kesehatan mental.

Hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Child Abuse & Neglect ini melibatkan remaja bermasalah berusia 11-18 tahun.

Mereka diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti, apakah mereka pernah dipukul atau mendapatkan kekerasan lainnya selama kurun waktu setahun terakhir. Orang tua mereka juga ikut dilibatkan, dan diminta untuk melaporkan perilaku mereka dalam frame yang sama.

sumber: http://doktersehat.com/teriakan-orang-tua-berpengaruh-buruk-pada-mental-anak/