Ibu Hamil Lebih Sensitif Terhadap Bau?

Ketika hamil seorang perempuan bisa menjadi sangat sensitif terhadap bau-bau tertentu yang sebelumnya bisa diterima dengan baik. Kenapa bisa begitu?

Seperti halnya beberapa perubahan lain yang terjadi selama hamil, maka ibu hamil biasanya juga mengalami perubahan terhadap indera penciuman yang menjadi lebih sensitif. Kondisi ini disebabkan oleh meningkatkan kadar hormon estrogen di dalam tubuhnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Philadelphia’s Monell Chemical Senses Center di AS menyatakan bahwa wanita usia subur lebih sensitif terhadap aroma, bahkan wanita yang tidak berada di usia subur (di bawah pubertas dan wanita menopause) memiliki sensitifitas atau daya penciuman yang sama. Dengan kata lain sensitivitas penciuman ibu hamil disebabkan karena hormon estrogen.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan Yvonne Bohn, MD, penulis The Mommy Docs Ultimate Guide to Pregnancy and Birth mengatakan bahwa tidak hanya estrogen akan tetapi human chorionic gonadotropin atau HCG yang terjadi pada ibu hamil di trimester pertama akan memicu mual, muntah dan penciuman yang lebih peka terhadap bau di sekitarnya.

Perlu anda ketahui bahwa ibu hamil memiliki sensitifitas bau yang berbeda. Meskipun tidak semua mengalami sensitivitas pada bau tertentu akan tetapi sensitivitas penciuman ini dapat menjadi salah satu tanda kehamilan. Kepekaan penciuman berbanding lurus dengan gejala morning sickness yang dialami oleh ibu hamil sehingga semakin sensitif penciuman ibu hamil maka akan menimbulkan sakit kepala, mual dan muntah selama kehamilan. Walaupun demikian sebagain ibu hamil ada yang merasa tidak terganggu dengan perubahan secara hormonal yang menyebabkannya jadi peka terhadap penciuman.

Kepekaan penciuman yang terjadi tidak menyebabkan gangguan yang berbahaya pada janin melainkan hanya berakibat morning sickness pada ibu hamil. Beberapa penolakan terhadap bau rokok, sayuran pahit, minuman berkafein dll merupakan upaya untuk menjaga agar asupan makanan terhindar dari bahaya keracunan makanan.

Agar kepekaan penciuman ini tidak menggangu aktivitas anda.Anda dapat mengganti aroma tersebut, misalnya saja ibu sangat mual terhadap aroma wangi sabun, maka anda dapat mengganti denga sabun beraroma lain. Temukan aroma yang netral dan alami untuk menggurangi morning sickness.

Sedangkan agar sensitifitas penciuman tidak menggangu asupan nutrisi maka pola makan harus disesuaikan. Selama anda memiliki kepekaaan terhadap bau maka anda dapat mengkonsumsi makanan yang tidak berbau tajam sehingga ibu lebih dapat menikmati hidangan yang ada. Anda dapat mengurangi porsi makan dengan tingkat frekuensi yang lebih sering sehingga mengurangi rasa mual.

Untuk menambah aroma segar di rumah, anda dapat menggunakan aroma terapi yang aman untuk ibu hamil. Aroma yang natural akan megurangi rasa mual dan usahakan untuk membuka jendela dan memberikan ventilasi yang baik sehingga sirkulasi udara dapat terjadi.

Dengan demikian bagi anda yang seringkali merasakan mual yang disebabkan oleh kepekaan penciuman. Maka anda tidak perlu khawatir karena setiap ibu hamil akan mengalaminya sedangkan untuk menguranginya anda dapat mengubah aroma yang anda tidak suka atau apabila berhubungan dengan pola makan atau minum maka usahakan dengan mengatur pola makan.

sumber: http://doktersehat.com/ibu-hamil-lebih-sensitif-terhadap-bau/

Tips Menjaga Kehamilan Usia Muda

Tiga bulan pertama masa kehamilan adalah masa yang kritis, perlu perawatan ekstra untuk menjaga janin sehat dan tidak terjadi keguguran. Ahli kesehatan dr. Rifsia Ajani mengingatkan, pada periode tiga bulan awal (trimester pertama), ibu hamil harus menjaga asupan makanan guna menjaga janin dari cacat lahir. Untuk itu, sebaiknya mengonsumsi asam folat 400 mg setiap hari selama 12 minggu untuk menjaga kesehatan bayi.

Asam folat merupakan vitamin B yang larut dalam air, banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau gelap, misalnya bayam, kangkung, sawi, atau brokoli. Ibu hamil dilarang keras makan ikan mentah, seperti sushi dan sashimi.

Bagaimana dengan hubungan seks saat hamil muda? Menurut dokter Rifsia, itu boleh saja dilakukan. Dengan catatan, pada tiga bulan pertama kehamilan, sebaiknya frekuensi hubungan seksual tidak dilakukan sesering biasanya. Dikhawatirkan bisa terjadi keguguran spontan.

Selain itu, perlu juga diperhatikan posisinya agar tidak menindih perut, lantaran rahim masih lemah di usia kehamilan muda. Tidak kalah penting adalah perlunya dilakukan koitus interuptus, yaitu ejakulasi sperma di luar vagina. Sebab sperma mengandung prostaglandin yaitu zat yang bisa merangsang kontraksi uterus, sehingga bisa menyebabkan keguguran.

Berikut tips menjaga kehamilan muda :

Menghindari aktifitas yang berat
Pada awal kehamilan, secara umum wanita sangat mudah lelah bahkan ada sebagian yang sampai pingsan oleh karena tekana darah yang rendah. Karena itu, jangan paksakan diri Anda melakukan pekerjaan yang berat. Jangan beridiri terlalu lama dan janga pula duduk terlampau lama. Usahakan istirahat Anda cukup. Namun jangan juga terlalu lama berdiam diri sebab akan membuat badan Anda justru semakin tidak enak.

Menghindari rokok, obat-obatan tertentu, kafein, alkohol dan semua zat-zat yang bisa membahayakan kehamilan.
Alkohol juga rokok bisa menganggu dan menghambat perkembangan janin Anda. bahkan kabarnya, jika sang ibu perokok, maka kemungkinan bayi terlahir tidak sempurna akan semakin besar. Sementara itu kafein juga sangat direkomendasikan untuk dihindari sebab bisa mempengaruhi jumlah zat besi di dalam darah dan akan memperparah gejala anemia yang lazim diderita wanita yang sedang hamil. Jadi, sebaiknya cermat!

Menjaga asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh
Saat hamil muda, biasanya wanita diserang rasa mual hingga nafsu untuk makan hilang. Hal ini memang normal adanya tapi walau bagaimanapun, perasaan ini tak boleh diikuti sebab jika calon ibu tidak makan maka janin akan kehilangan asupan nutrisi penting yang inginkan.

Pandai-pandailah mengelolas emosi sebab saat jamil muda biasanya mood wanita layaknya yoyo, naik dan turun
Hal ini disebabkan kondisi hormone yang sedang tak stabil karena kehamilan. Hal ini harus dilawan sebab ibu yang stress sangat rentan membahayakan janin yang ia kandung. Kelola emosi dengan benar, banyak-banyaklah mendekatkan diri pada tuhan, bercengkrama dengan suami, latihan meditasi dan masih banyak lagi lainnya. Bagi Anda yang terbiasa mengusir stess dengan cokelat sebaiknya untuk sementara merubah kebiasaan tersebut sebab coklat juga mengandung kafein!

sumber: http://doktersehat.com/tips-menjaga-kehamilan-usia-muda/

Cara Terbaik Mengatasi Keputihan Saat Hamil Muda

DokterSehat.Com – Keputihan atau fluor albus merupakan sebuah proses keluar berupa cairan dari area kewanitaan anda yang terbilang abnormal, keputihan ini biasa terjadi pada wanita yang hamil sebab terjadinya perubahan hormon serta aliran darah pada area rahim dan juga area kewanitaan, yang dapat mengakibatkan meningkatnya proses sekresi pada area kewanitaan.

Perubahan hormonal tersebut juga bisa mengubah keseimbangan atas keasaman area kewanitaan anda, sehingga akan menyebabkan tumbuhnya jamur yang berubah menjadi iritasi. Pada umumnya sekresi pada area kewanitaan yang normal tidak menimbulkan rasa gatal. Sementara itu keputihan yang telah terinfeksi biasanya disertai dengan rasa gatal, nyeri, panas dan juga kemerahan, bahkan hingga dibarengi dengan rasa sakit ketika buang air kecil.

Selain dari itu jika keputihan tersebut tidak teratasi maka bisa dengan mudah menular langsung pada bayi anda ketika proses persalinan kemudian akan menular kembali pada ibu yang sedang menyusui kemudian terjadi mastitis atau peradangan pada puting susu juga payudara.

Sebenarnya yang menjadi penyebab atas masalah di area kewanitaan ini, biasanya terjadi ketika usia kehamilan masih sangat muda dan hampir mirip dengan beberapa penyebab keputihan yang lainnya. Penyebab yang paling umum ialah masalah pada kebersihan area kewanitaan.

Keputihan itu sendiri ada yang bersifat fisiologis (normal) dan ada juga yang patologis (tidak normal). Jika keputihan ada dalam keadaan yang normal maka cairan yang dikeluarkan cenderung jernih juga tidak berbau dan tidak menimbulkan rasa gatal.

Berbeda dengan keputihan patologis sendiri, cairan yang dikeluarkan oleh area kewanitaan anda akan mengeluarkan bau, menimbulkan rasa gatal pada area kewanitaan, juga akan teras nyeri ketika buang air kecil. Selain itu warna dari cairan itu sendiri lebih pada warna hijau.

Kebanyakan wanita yang hamil tidak terlalu mengeluhkan gejala-gejala keputihan yang di deritanya. Hal ini bisa terjadi karena ia merasa tidak terganggu. Namun jika hal ini terus di biarkan secara terus-menerus, keputihan tersebut dapat membahayakan kehamilan anda. Tidak hanya itu keputihan juga dapat mengakibatkan persalinan secara prematur. Keputihan saat kehamilan juga bisa mengakibatkan ketuban pecah jauh sebelum waktunya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk mengatasi keputihan :

Jagalah selalu kebersihan organ intim dengan membersihkannya setiap kali selesai buang air kecil atau besar, jangan lupa untuk selalu membasuhnya dengan cara yang benar, yaitu dari arah depan ke belakang.

Gunakanlah pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun dan mudah menyerap keringat.

Hindari penggunaan sabun mandi yang sebagian besar mengandung soda, atau kurangi penggunaan sabun pembersih vagina yang bersifat antiseptik. Saat membersihkannya, gunakan air kucuran. Hindari menggunakan air yang sudah tertampung di dalam ember atau bak mandi.

Sebaiknya hindari pemakaian pantyliner, karena bahan kapas pantyliner bisa menyebabkan bakteri berkembang biak dengan mudah.

Hindari mandi berendam dengan air panas atau hangat, karena jamur yang menyebabkan keputihan lebih mudah tumbuh dan/atau berkembang di suhu hangat.

Kurangi mengkonsumsi makanan junkfood atau siap saji, atau makanan yang mengandung bahan pengawet atau gula yang cukup tinggi, atau jenis makanan yang mengandung ragi, atau membeli makanan yang dikemas dalam bentuk kering (karena umumnya makanan yang dikeringkan mengandung gula fruktosa yang cukup tinggi yang dapat meningkatkan produksi hormon pada organ kewanitaan Anda).

sumber: http://doktersehat.com/cara-terbaik-mengatasi-keputihan-saat-hamil-muda/