Anak-anak mungkin akan tertarik untuk merokok untuk sejumlah alasan, seperti untuk terlihat keren, agar dibilang pria sejati, menurunkan berat badan, atau tampak seram. Anda sebagai orang tua tentu tidak ingin anak Anda mengenal rokok lalu mengisapnya.
Merokok memang merusak kesehatan, seorang perokok yang ingin berhenti merokok sangatlah sulit. Mencegah memang lebih baik dari pada mengobati.
Sebelum orangtua melarang anak untuk jangan merokok, orangtua harus terlebih dulu memberikan contoh dengan tidak merokok di depan anak-anaknya, terlebih di dalam rumah.
Orangtua harus membuat rumah itu kawasan tanpa rokok. Jadi, siapa pun yang merokok, baik ayah, ibu, om, tante, dan tamu, tidak boleh merokok di dalam rumah itu.
Menjadikan rumah sebagai kawasan tanpa rokok, lanjut Menkes, turut membantu para orangtua menanamkan perilaku hidup sehat kepada anak-anaknya. Secara otomatis, asap rokok pun tidak masuk ke dalam rumah.
Selanjutnya, jika di dalam keluarga sendiri ada yang merokok, cobalah semampunya untuk tidak merokok lagi. Bagaimana pun, anak adalah pecontoh ulung yang akan meniru segala perilaku yang dilihatnya secara langsung.
Anak itu kan belajar dari apa yang dia lihat. Kalau yang dia lihat adalah panutannya, maka tidak menutup kemungkinan dia akan mencontohnya.
Selain itu, dengan orangtua tidak merokok, orangtua pun dapat melarang anak-anaknya, bahkan memarahinya. Tapi, bila orangtua merokok, akan percuma bila dia melarang anaknya untuk tidak merokok.
Dia sendiri melakukannya, tapi dia melarang. Dia itu panutan, dia sendiri yang harus berhenti terlebih dulu, kata Menkes.
sumber: http://doktersehat.com/cegah-anak-tak-merokok-dimulai-dari-rumah/