Cegah Anak Tak Merokok, Dimulai dari Rumah

Anak-anak mungkin akan tertarik untuk merokok untuk sejumlah alasan, seperti untuk terlihat keren, agar dibilang pria sejati, menurunkan berat badan, atau tampak seram. Anda sebagai orang tua tentu tidak ingin anak Anda mengenal rokok lalu mengisapnya.

Merokok memang merusak kesehatan, seorang perokok yang ingin berhenti merokok sangatlah sulit. Mencegah memang lebih baik dari pada mengobati.

Sebelum orangtua melarang anak untuk jangan merokok, orangtua harus terlebih dulu memberikan contoh dengan tidak merokok di depan anak-anaknya, terlebih di dalam rumah.

Orangtua harus membuat rumah itu kawasan tanpa rokok. Jadi, siapa pun yang merokok, baik ayah, ibu, om, tante, dan tamu, tidak boleh merokok di dalam rumah itu.

Menjadikan rumah sebagai kawasan tanpa rokok, lanjut Menkes, turut membantu para orangtua menanamkan perilaku hidup sehat kepada anak-anaknya. Secara otomatis, asap rokok pun tidak masuk ke dalam rumah.

Selanjutnya, jika di dalam keluarga sendiri ada yang merokok, cobalah semampunya untuk tidak merokok lagi. Bagaimana pun, anak adalah pecontoh ulung yang akan meniru segala perilaku yang dilihatnya secara langsung.

Anak itu kan belajar dari apa yang dia lihat. Kalau yang dia lihat adalah panutannya, maka tidak menutup kemungkinan dia akan mencontohnya.

Selain itu, dengan orangtua tidak merokok, orangtua pun dapat melarang anak-anaknya, bahkan memarahinya. Tapi, bila orangtua merokok, akan percuma bila dia melarang anaknya untuk tidak merokok.

Dia sendiri melakukannya, tapi dia melarang. Dia itu panutan, dia sendiri yang harus berhenti terlebih dulu, kata Menkes.

sumber: http://doktersehat.com/cegah-anak-tak-merokok-dimulai-dari-rumah/

Normalkah Anak Berjalan Jinjit?

Tenang Ma, jika anak Anda berjalan jinjit. Ini normal-normal saja kok, bahkan banyak balita yang melakukannya ketika belajar jalan.

Ini adalah fase transisi yang wajar antara mau ke sana-sini dan benar-benar piawai berjalan, kata Hank Shapiro, M.D., dokter anak bagian developmental behavioral di All Children’s Hospital, St. Petersburg, FL. Ketimbang merangkak atau merambat, berjinjit jauh lebih cepat dan efisien.

Pada saat anak belajar berjalan, tumit anak anda akan lebih dulu menyentuh lantai kemudian telapa kaki hingga ujung jari. Otak memberikan informasi adanya penghalang sehingga anak akan mengubah kecepatan ataupun arah sehingga menyebabkan anak anda berjalan goyang ke sisi dan ke kanan dalam perjalanan belajar berjalan pada anak ini wajar terjadi.

Umumnya fase berjinjit pada anak akan menghilang dengan sendirinya pada usia 24-30 bulan. Sehingga anak anda akan benar-benar menapak pada lantai, sehingga berjinjit hanya proses belajar saja. Namun apabila anak anda terus berjalan berjinjit dan tidak lagi dalam proses belajar berjalan. Bahkan ketika anda meminta untuk berjalan biasa anak anda tetap berjalan berjinjit maka sebaiknya cari tahu, dikhawatirkan adanya kelainan yang menyebabkan jalan jinjit yaitu cerebral palsy, autism, muscle dystophy atau kelainan otot saraf lainnya.

Salah satu kelainan yang menyebabkan jalan berjinjit diantaranya adalah perpendekan tendo achiles. Hal ini terjadi karena adanya proses pertumbuhan tendo achilles sehingga menjadi pendek. Tendo achilles ini berfungsi menghubungkan tumit dengan otot betis sehingga terjadi perpendekan.

Jalan berjinjit dapat juga merupakan kelainan karena kasus cerebral palsy karena kehilangan kordinasi pada sistem gerak tubuh sehingga otot saling tarik menarik. Ini disebabkan karena otot betis sisi belakang yang dominan dibandingkan dengan sisi depan dan resultan terjadi pada tumit yang tertarik ke atas. Selanjutnya pada kasus muscle dystrophy dimana terjadi kerusakan otot karena defisiensi enxzim dystrophy. Kelainan ini bersifat herediter yang disebabkan oleh ayah.

Pada kasus lainnya jalan jinjit dapat disebabkan karena gangguan autis yang menyebabkan kemampuan anak untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Sampai saat ini mekanisme kondisi autis menyebabkan jalan jinjit masih dalam penelitian lanjut. Nah, untuk anda setelah mengenal kondisi normal dan tidak normalnya jalan jinjit dapat dilihat setelah anak anda sudah bisa berjalan. Penting untuk anda berjalan yang benar sehingga tidak menjadikan kebiasaan pada anak anda.

Berikut ini adalah poin penting yang dapat dilakukan untuk belajar berjalan :

Menciptakan lingkungan yang aman sehingga anak tertatih-tatih dan akan melangkahkan kaki tidak ragu, anda dapat menghindarkan anak anda dari benda benda yang membahayakannya.

Memilih sepatu yang tepat sehingga ukuran yang pas dan tidak melonggar akan membuatnya nyaman dalam belajar berjalan.

Menumbuhkan rasa percaya diri ketika belajar berjalan. Ketika belajar berjalan anak anda jatuh dan tidak percaya diri untuk melangkah, sebaiknya anda tumbuhkan kembali rasa percaya dirinya dengan mendorong untuk belajar berjalan.

sumber: http://doktersehat.com/normalkah-anak-berjalan-jinjit/

Cara Mendeteksi Gigi Anak yang Sudah Mulai Rusak

Menurut salah seorang praktisi kesehatan gigi dan mulut, dikatakan bahwa gigi yang sudah mengalami kerusakan, biasanya ditandai dengan timbulnya rasa nyeri pada gigi ataupun gusi. Rasa nyeri yang terjadi ini bisa saja mengakibatkan berbagai efek samping seperti rasa pusing, keengganan untuk mengkonsumsi makanan hingga mengganggu konsentrasi dan waktu istirahat. Lebih lanjut dikatakan bahwa gangguan kesehatan gigi yang terjadi pada usia anak-anak sebenarnya tidak dapat dibiarkan, karena dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya. Bagaimanakah jenis dan macam cara mendeteksi gigi anak yang sudah mulai rusak yang sebaiknya perlu diketahui?

Berikut beberapa jenis dan macam cara mendeteksi gigi anak yang sudah mulai rusak :

Bau mulut
Menurut salah seorang praktisi kesehatan gigidan mulut, dikatakan bahwa deteksi dini terjadinya kerusakan gigi pada mulut anak bisa dilakukan dengan membaui aroma mulut anak. Gigi yang sudah mulai rusak ditandai dengan aroma bau mulut yang kurang sedap dan dipicu oleh timbulnya aktifitas bakteri pada rongga mulut dan bisa saja menyerang lapisan gusi.

Kerak atau plak
Kerak atau timbulnya plak pada permukaan gigi dapat ditandai dengan timbulnya gigi yang berwarna kekuningan atau kecoklatan. Kerak pada gigi ini bisa diakibatkan karena kurang bersihnya proses menyikat gigi, sehingga sisa-sisa makanan masih menempel pada gusi atau antara celah gigi. Untuk mengecek bersih atau tidaknya proses menggosok gigi, dapat dilakukan dengan berkumur menggunakan air perasan daun suji. Gigi yang kurang bersih ditandai dengan warna hijau yang lebih gelap dibandingkan permukaan gigi yang lain.

Nyeri
Nyeri pada gigi dan gusi yang lebih dikenal dengan sakit gigi, merupakan suatu pertanda nyata bahwa telah terjadi kerusakan pada gigi atau gusi dalam kedaan yang sudah parah. Apabila ini terjadi dan masih dimungkinkan untuk diambil tindakan penambalan gigi, maka dokter akan melakukan tindakan penambalan gigi apabila gigi sudah tidak terasa sakit lagi. Namun apabila kondisi tidak memungkinkan, maka tindakan pencabutan gigi akan dilakukan agar tidak menjalar dan menimbulkan infeksi pada organ vital seperti otak dan jantung.

Agar gigi anak tetap sehat dan kuat, drg Zaura memberikan tips sebagai berikut :

Ibu hamil harus memperhatikan kandungan gizi agar pertumbuhan tulang dan gigi bayi dalam kandungannya optimal.

Bersihkan gigi anak sejak mulai tumbuh 1 gigi dengan cotton bud, terutama usai diberi ASI ataupun susu.

Jangan membiarkan anak minum susu sampai tidur sebab seluruh giginya bisa gripis.

Kalau anak sudah bisa berdiri, mulai ajarkan menyikat gigi tapi tanpa pasta gigi, juga dicontohkan.

Biasakan menyikat gigi sebelum anak mengantuk dan setelah bangun pagi.

Ajak anak ke dokter gigi sejak dini saat dia tidak sakit gigi.

sumber: http://doktersehat.com/cara-mendeteksi-gigi-anak-yang-sudah-mulai-rusak/

Apakah Manfaat dan Kekuatan Dongeng Pada Psikologi Anak?

Pada zaman serba canggih seperti sekarang, kegiatan mendongeng di mata anak-anak tidak populer lagi. Sejak bangun hingga menjelang tidur, mereka dihadapkan pada televisi yang menyajikan beragam acara, mulai dari film kartun, kuis, hingga sinetron yang acapkali bukan tontonan yang pas untuk anak. Kalaupun mereka bosan dengan acara yang disajikan, mereka dapat pindah pada permainan lain seperti videogame.

Kendati demikian, kegiatan mendongeng sebetulnya bisa memikat dan mendatangkan banyak manfaat, bukan hanya untuk anak-anak tetapi juga orang tua yang mendongeng untuk anaknya. Kegiatan ini dapat mempererat ikatan dan komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak. Para pakar menyatakan ada beberapa manfaat lain yang dapat digali dari kegiatan mendongeng ini.

Pertama, anak dapat mengasah daya pikir dan imajinasinya. Hal yang belum tentu dapat terpenuhi bila anak hanya menonton dari televisi. Anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini.

Kedua, cerita atau dongeng merupakan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak, bahkan untuk menumbuhkan rasa empati. Misalnya nilai-nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, maupun tentang berbagai kebiasaan sehari-hari seprti pentingnya makan sayur dan menggosok gigi. Anak juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai nilai tersebut karena Kak Agam di sini tidak bersikap memerintah atau menggurui, sebaliknya para tokoh cerita dalam dongeng tersebutlah yang diharapkan menjadi contoh atau teladan bagi anak.

Ketiga, dongeng dapat menjadi langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak. Setelah tertarik pada berbagai dongeng yang diceritakan Kak Agam, anak diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku. Diawali dengan buku-buku dongeng yang kerap didengarnya, kemudian meluas pada buku-buku lain seperti buku pengetahuan, sains, agama, dan sebagainya.

Mengajarkan nilai dari manfaat dan kekuatan dogeng pada psikologi anak

Membacakan dongeng pada anak tidak ada batasan usia terkait waktu yang tepat anak mulai mendapatkan dongeng, namun orang tua harus mengetahui dan memahami psikologi anak sesuai dengan usia dalam memberikan dongeng sehingga nilai yang disampaikan dalam dongeng dapat diterima dan diserap dengan baik oleh anak tersebut. Saat anak pada usia pra sekolah, orang tua dapat memilih dongeng yang sifatnya membantu anak untuk mengembangkan perbendaharaan kosa kata yang dimilikinya seperti dongeng tentang binatang. Sedangkan untuk anak-anak yang sudah menginjak sekolah dasar dapat diberikan cerita dongeng yang mengandung nilai, teladan dan pesan moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan anak sehari-hari. Mengingat manfaat dan kekuatan dongeng pada psikologi anak, orang tua sebaiknya dapat menggunakan media efektif ini untuk mendidik anak.

http://doktersehat.com/apakah-manfaat-dan-kekuatan-dongeng-pada-psikologi-anak/

Cara Mengatasi Anak Pemalu

Anak sulit berinteraksi dengan orang lain dan ia hanya bersembunyi dibalik bokong anda setiap kali dikenalkan di depan public, bisa jadi ini adalah tanda anak pemalu. Malu atau menjadi pemalu diusia tertentu, bukanlah bagian dari perkembangan. Bila anak tumbuh menjadi pribadi yang pemalu, sifat tersebut lebih sebagai hasil dari proses belajar dari lingkungannya.

Di usia tertentu termasuk usia balita anak akan belajar berinteraksi dengan lingkungannya. Response yang dihasilkan oleh setiap anak juga berbeda-beda, ada anak yang mudah mencair dan akrab dengan situasi baru, ada juga anak yang membutuhkan waktu untuk mengamati lingkungan baru sebelum akhirnya ia bisa mencair dan akrab dengan lingkungan barunya.

Meski memang belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan kalau anak pemalu mengalami kesulitan pelajaran atau gagal dalam pekerjaan, namun menumbuhkan rasa percaya diri pada anak adalah hal yang paling mendasar bagi kehidupan sosialnya dimasa yang akan datang. Selain itu, rasa percaya diri juga ikut andil dalam membentuk pola pikir seseorang yang mempengaruhinya untuk melakukan tindakan. Dengan begitu, hal tersebut akan memudahkan anak dalam bergaul, menunjukan potensi diri dengan rasa percaya diri yang akhirnya berujung pada keberhasilannya nanti.

Cara mengatasi anak pemalu :

Kontak mata
Saat Anda berbicara dengan si kecil, katakan kepadanya Tatap Mataku atau Lihat Aku. Dengan kesadaran untuk menguatkan kemampuannya dan menerapkan metode ini secara teratur, maka si kecil akan terbiasa melakukan kontak mata dengan lawan bicaranya ketika sedang bermain atau berdiskusi di dalam kelas.

Interaksi sosial
Persiapkan anak Anda untuk acara sosial yang akan dihadiri seperti acara ulang tahun temannya, dengan menjelaskan bagaimana suasananya, apa yang diharapkan dan siapa saja yang hadir. Kemudian bantu dia untuk mempraktekkan bagaimana bila bertemu dengan orang lain, etika di meja makan, kemampuan percakapan dasar dan bahkan mengatakan selamat ulang tahun pada temannya dengan baik.

Praktek dengan teman yang lebih muda
Ajak anak Anda bermain dengan teman atau saudaranya yang lebih muda untuk beberapa waktu, cara ini baik bagi anak untuk mempraktekkan kemampuan bersosialisasi (memulai pembicaraan serta menggunakan kontak mata) jika dia malu mencobanya dengan teman seusianya.

Bermain berdua
Bermain berdua dengan teman merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kepercayaan diri pada anak, anak Anda dapat mengundang seorang temannya untuk berkunjung dan bermain agar mereka bisa lebih saling mengenal dan melatih kemampuan dalam menjalin pertemanan. Sediakan makanan ringan dan jaga agar kegiatan ini tidak terganggu oleh kakak atau adiknya serta siaran TV.

Inilah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membantu mengatasi rasa malu serta untuk membangun rasa percaya diri pada anak, semoga artikel ini bermanfaat.

http://doktersehat.com/cara-mengatasi-anak-pemalu/